Pancingan Tanpa Kail (2)

Oleh : Arinal

Aku boleh minta jemput, ya?

21/05/20XX

Danial:

Aldebaran?

 

22/05/20XX

Aldebaran:

Bagaimana?

Danial:

Bercekak henti, silat terkenang.

Aldebaran:

Maksudnya? 

Danial:

“Terlambat”.

Aldebaran:

Ayuwa, Belum diajun sudah tertarung. Baru saja buka gawai sudah harus menghadapi rajukan.

Kemarin malam kuotaku habis dan aku juga terlanjur mengantuk.

Danial:

Hahaha, baik! Aku menghubungimu karena bosan saja.

Aldebaran:

Kenapa masih bangun jam dua malam?

Danial:

Hanya melamun di depan ponsel. memang Apalagi?

Aldebaran:

Baiklah. Aku tidak punya bakat khusus. Hanya dipenuhi rasa penasaran. kenapa tidak pasang pp?

Danial:

Pp?

Aldebaran:

Profile Picture.

Danial:

Hal sepele saja harus meminjam kalimat Einstein. Tidak, Kapan-kapan saja. tidak tahu mau pasang apa.

Aldebaran:

Pasang saja muka sendiri. Aku belum menyimpan nomor mu.

Kamukan fotografer, memangnya tidak ada foto sendiri?

Danial:

Menegakkan sumpit tak berisi. Tidak ada alasan menjepret muka sendiri.

Aldebaran:

Yasudah kalau begitu. Tidak ada alasan untuk memaksa.

Danial:

Nanti saja saat sudah menikah, kupasangkan fotomu yang paling indah, yang paling hebat yang pernah ku ambil, bagaimana? hahaha.

Ngomong-ngomong besok kamu ada bimbingannya, ya?

Aldebaran:

Alon-alon Waton kelakon, ya.

Iya, besok pagi sekali harus ke kampus.

Danial:

Kata Ustad Salim, bukan tak sabar, hanya tak ingin menanti. Karena berani memutuskan adalah juga kesabaran, Hehe.

Kalau begitu, semangat ya.

Aldebaran:

Aih? Sekarang kau bawa-bawa nama ustad!

Lagi pula hanya Semangat saja? kukurangi point mu sebagai calon yang baik.

Danial:

Ya salam, baiklah. Aku jemput kau besok pagi. Tidak hanya itu, aku akan menerormu sampai kamu benar-benar merasa pagi itu akan kiamat jika kau tidak bangun saat itu juga, bagaimana?

Aldebaran:

Hahaha, baik aku minta maaf. Bergurau saja. Besok aku bisa naik ojek online.

Danial:

Tidak tidak, aku yang akan mengantarmu. Enak saja tukang ojol itu yang dapat bintang lima sedangkan aku mendapat tanggapan yang buruk oleh calonku sendiri.

Aldebaran:

Terserah kamu saja. kalau begitu sampai jumpa besok pagi. Aku mau tidur.

Danial:

Asik, kalau begitu aku juga tidur. Selamat malam. Semoga tidurnya nyenyak.

Dibaca

 

23/05/20XX

Danial:

Punten, putri tidur. Pagi ini anda harus menuju kampus.

Benar kan tidak bangun dia.

Kuat sekalikah sihir tidur yang menjerat kepala mu itu?

P

P

P

Panggilan suara tidak terjawab

Panggilan suara tidak terjawab

Panggilan suara tidak terjawab

Panggilan suara tidak terjawab

Aldebaran:

Baik, baik! Aku kebawah!

 

24/05/20XX

Danial:

Aku sudah sampai …

Aldebaran:

Syukurlah. Sudah di dalam kostkan? Jangan lupa cuci muka. Pasti mukamu kotor sekali terkena asap. Aku lelah sekali. Terimakasih sudah menemaniku tadi. Aku mau tidur dulu. Kamu jangan bergadang ya. Tidurlah yang cpeat. Aku duluan.

Danial:

Iya aku akan cuci muka dan cuci kaki. Kamu, jika sudah mengantuk, duluan saja. aku masih mau lanjut main gim.

Dibaca

 

25/05/20XX

Danial:

Selamat pagi! Cerah sekali pagi ini, ya. Aku mau cari sarapan di sekitar stadion, mau ikut?

Aldebaran:

Maaf baru balas, aku kesiangan.

Danial:

It’s okay, semalam lama sekali jalan-jalannya. Tali busur tidak selamanya dapat diregang. Banyak juga kita bercerita. Entah yang penting entah sok penting. Oiya, ada film baru di bioskop. Sutradara yang menggarap film tersebut sudah lama vakum dari perfilman semenjak karya terakhirnya tujuh tahun silam. Kau tertarik?

 

26/05/20XX

Aldebaran:

Eh, maaf. Aku ketiduran lagi.

Danial:

Tertidur lagi setelah sepersekian detik membalas chatku? Dan lagi, ini sudah tengah malam??

Dibaca

 

02/06/20XX

Aldebaran:

Danial …

Danial:

Iya? Bagaimana?

Aldebaran:

Kau sibuk hari ini?

Danial:

Pagi ini aku jadi juru kamera di acara pernikahan anak Kyai. Mungkin setelah Ashar aku punya waktu luang.

Aldebaran:

Nanti, boleh aku minta jemput? 

 

fin.




 

Posting Komentar

0 Komentar