Surah Buku | 1/ Dromologi: Memaknai Dunia Yang Berlari
Disurah oleh:
Syukur
"Penglihatan dulu adalah
industri rakyat, sebuah 'seni melihat'. Akan tetapi, kini kita berada
dalam kehadiran 'bisnis penampakan' berupa
industrialisasi penglihatan." Paul Virilio Open Sky, Verso,
London, 1999, hlm. 89
Dunia yang berlari telah
membawa umat manusia-dalam skala global-ke dalam sebuah ruang-ruang, kesadaran
dan pengalaman baru, yang tak terbayangkan sebelumnya. Dunia yang berlari telah
menciptakan "dunia kehidupan" (life
world), yang tak terpikirkan sebelumnya. Ia telah mengubah bentuk
kehidupan, tempo kehidupan, cara hidup, relasi sosial, pertukaran ekonomi,
peraturan politik, panggung seni, nilai budaya dan makna
spiritualitas-keagamaan.
Dari surah yang disampaikan oleh Syukur pada
malam itu-bahwa; pengawasan kini merupakan penglihatan jarak jauh yang bisa
diwakili oleh penglihatan: televisi, handphone, internet dan kawan-kawannya
yang berkaitan. Dengan kehadiran ruang waktu, jarak dan waktu bukan lagi sebuah
penghalang dan bahkan geografi pun telah mati akibat semua kecanggihan
teknologi yang diciptakan oleh manusia itu sendiri. Kemudian Teniro menyambung surah
yang berkelanjutan; secara bersamaan kita dapat menyaksikan suatu tayangan dan
disiarkan di waktu yang berbeda-beda, tapi tetap pada waktu yang telah
ditetapkan, hanya saja yang membedakannya ada lokasi penayangannya. Misalnya
tayangan sepakbola yang berlangsung
di New Zealand pada waktu 22:00, sedangkan di
Indonesia adalah pukul 18:20. Tetap berlangsung bersamaan di waktu dan tempat
yang berbeda.
"Mulai kini, kita secara langsung atau
tak-langsung menyaksikan ko-produksi
realitas yang mengindara, yang didalamnya persepsi langsung dan yang
diperantarai melebur kedalam sebuah representasi ruang dan lingkungan sekitarnya
yang instan (instantaneous).
Pemisahan besar-antara realitas temporer dan jarak spesial dan penjarakan
berbagai representasi vidio-grafis dan infografis—telah berakhir. Observasi
langsung fenomena yang tampak memberi jalan pada tele-observasi yang didalamnya
pengamat memiliki kontak langsung dengan realitas yang diobservasi"
Bersambung . . .
0 Komentar